Sugeng Mulyono/Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Pontianak.
Kapoltabes Pontianak melalui wakapoltabes Andi Musa, SH menyatakan Pontianak dalam siaga I menyusul amuk massa, Kamis malam (6/12) kemarin. Siaga I lebih dikarenakam untuk kebaikan masyarakat Kota Pontianak pada khususnya dan Kalbar pada umumnya.
Menurutnya pengambilan keputusan ini telah disampaikan kepada kapoltabes yang tidak ada di tempat, termasuk kepada Polda, dan juga untuk menjaga situasi yang tidak diharapkan. Siaga I baru akan dicabut bila kondisi telah normal kembali.
Untuk mendukung Siaga I sukses kekuatan Poltabes diback-up Polda Kalbar dengan menurunkan 3 kompi pasukan Dalmas, 3 kompi Pasukan Brimob, dan kekuatan taktis dalam rangka memberikan keamanan kepada masyarakat.
Andi Musa minta masyarakat saling menjaga, sehingga tidak terjadi sesuatu yang liar. Redakan situasi di lapangan menyusul kasus perkelahian di Gang 17 yang berbuntut amuk massa di kawasan Gg 17, Jalan Ketapang dan sekitarnya.
Ketika ditanya tentang perintah tembak di tempat bagi pelaku kerusuhan, Andi mengatakan hal itu tetap berlaku dalam kaitan pilkada, dan akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi Andi mengharapkan hal itu tidak terjadi.
“Untuk menjaga keamanan mau tak mau tembak di tempat bisa dilaksanakan. Dalam siaga I ini semua personil Poltabes Pontianak disiagakan. Tidak boleh meninggalkan tempat, kecuali dalam keadaan tertentu, seperti sakit atau meninggal dunia. Selain itu anggota Brimob yang diperbantukan sekarang telah melakukan patroli, sebagian lain masih di Markas Komando,” ungkapnya.
Dalam kondisi Siaga I ini patroli semakin ditingkatkan. Masyarakat diimbau untuk membantu patroli dengan bisa menahan diri.
Sampaikan Permohonan Maaf
Perwakilan Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Sutadi, SH terkait kasus Gg 17 menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Kota Pontianak. MABT sangat menyesalkan terjadinya perkelahian dari kesalahpahaman oknum warganya sehingga korban dirawat di rumah sakit. Pemohonan maaf itu disampaikannya pada acara pertemuan tokoh-tokoh masyarakat di Ruang Balai Kemitraan Mapoltabes, Jumat (7/12) kemarin.
Sutadi menambahkan, perlunya kerjasama baik antar etnis dan untuk insiden yang terjadi kemarin pihaknya mempecayakan kepada kepolisian untuk menyelesaikannya secara hukum. Ia mengharapkan hendaknya pertemuan tidak sampai di permohonan maaf saja, tapi harus ada kelanjutannya. Kelanjutannya dalam bentuk kerjasama yang saling tolong-menolong dan harga-menghargai.
Sementara Ateng Sanjaya, warga Tionghoa, yang dua puluh tahun berpofesi menjadi pemadam kebakaran mengatakan, selama ini warganya selalu menjaga kesatuan dan kesatuan. Ia menambahkan petugas pemadam kebakaran tidak memandang korban dari suku apa, yang terpenting mengemban tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat secara hakiki. Ia berprinsip di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
Sementara dari perwakilan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Syafarudin mengatakan, kejadian kriminal seperti Gg 17 jangan sampai terulang.
”Dari pertikaian kemarin malam hendaknya menjadi hikmah kepada kita semua, sehingga kita bisa duduk bersama tanpa melihat dari suku dan bahasa apa,” ungkapnya. Insiden kemarin katanya, disebabkan kurangnya komunikasi kedua belah pihak.
Ia mengharapkan kepada semua tokoh masyarakat jangan ada diskriminasi antara satu dengan yang lain.
Syafarudin mengharapkan dari pertemuan ini ada evaluasi sepenuhnya yang dilakukan kedua belah pihak yang tidak lain untuk kemajuan Kota Pontianak ke depan.
Ia sangat senang dengan adanya tokoh masyarakat duduk bersama untuk menciptakan rasa aman, damai sehingga kejadian Gg 17 tidak ada lagi simpang siur dalam pemberitaan.
Dialog para tokoh difasilitasi Mapoltabes Pontianak yang dipimpin langsung Wakapoltabes, Andi Musa, SH dengan mengundang tokoh masyarakat, diantaranya MABT, MABM, Yayasan Bhakti Suci, tokoh agama dan perwakilan warga.
Acara ini kemudian ditutup dengan doa kemudian diikuti foto bersama tokoh masyarakat sambil bergandengan tangan. ■
Minggu, 27 Januari 2008
Kota Pontianak Siaga Satu
Diposting oleh
lohan tribune
di
06.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar