Agus Wahyuni dan Sugeng Mulyono
Borneo Tribune, Pontianak
Tadi malam Jumat (7/12) sekitar pukul 21.00 ratusan warga kembali memenuhi Jalan Gajahmada. Tepatnya di depan Café Tapaz. Terdengar tembakan ke udara dari petugas. Dar der dor.
Segera terjadi kemacetan pada arus lalu lintas di ruas pecinan terbesar di Kota Pontianak. Beberapa pengendara terpaksa balik kanan akibat jalan sudah terhalang massa. Masih belum tahu penyebab keramaian tadi, dari beberapa informasi yang berkembang, awalnya tejadi pekelahian kecil antar oknum pemuda di salah satu warung kopi, tetapi belum jelas pemicu pekelahian tadi.
Safrudin, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu ( MABM) Kota Pontianak yang berada di TKP mengaku tidak tahu siapa-siapa oknum yang diduga berkelahi sehingga aparat melesakkan tembakan.
Safrudin mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak agar bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. “Kadian ini hanya krimnalitas murni. Serahkan sepenuhnya kepada polisi,” ungkapnya.
Kata Safrudin, barangkali ada sebagian masyarakat belum tahu keputusan dari pertemuan sekitar pukul 13.00 di Mapoltabes di mana sudah ada kesepakatan damai dari kedua tokoh masyarakat, baik Tionghua maupun tokoh masyarakat Melayu di Ruang Balai Kemitraan.
“Kedua pihak sudah berjanji untuk menciptakan Kota Pontianak tetap kondusif seperti sedia kala. Karena kesepakatan damai ini disaksikan langsung Wakapoltabes, AKP Andi Musa,” kata Safrudin.
Melihat masa semakin ramai dan mengantisipasi agar warga tidak bersikap anarkis seperti insiden Gg 17 kemarin, Kapolda Kalbar, Brigjen Drs Zainal Abidin Ishak lagsung mendatangi massa disusul Walikota Pontianak, dr H Buchary A Rachman.
Di tengah-tengah kerumunan massa, Zainal mengimbau kepada masyarakat agar kembali ke tempat tinggal masing- masing. Ia menambahkan tidak ada lagi tindakan anarkis, dan serahkan sepenuhnya kepada polisi.
“Jika dengan sekian kalinya masyarakat melakukan hal serupa, polisi tidak segan-segan mengambil tindakan tegas. Jika situasi tidak memungkinkan polisi akan mengambil tindakan senjata,” tegas Zainal.
Zainal mengatakan, insiden Jumat malam hanya perkelahian biasa. “Percayakan sepenuhnya kepada polisi.”
Zainal juga mengimbau kepada anggotanya untuk selalu melaksanakan patroli dan sweeping dalam mewujudkan Kota Pontianak tetap aman dan kondusif.
Di tempat yang sama, Buchary mengatakan, insiden yang terjadi kali ini murni kriminal. “Tersangkanya sudah dimankan petugas. Kita serahkan semuanya kepada polisi. Jangan ditambah-tambah,” kata Buchary.
“Marilah kita bersama-sama hidup di Kota Pontianak dengan aman, damai serta berdampingan.”
Tiga puluh menit kemudian, setelah Kapolda dan Walikota meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP), kondisi berangsur normal. Pukul 23.00 lalu lintas benar-benar kembali normal. ■
Minggu, 27 Januari 2008
Dor di Jalan Gajahmada
Diposting oleh
lohan tribune
di
06.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar