Bola Bentrok

Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Pontianak

Dua kampus tegang gara-gara bentrok seusai pertandingan bola. Sekelompok oknum mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) dengan Univesitas Panca Bakti (UPB), Kamis (6/12) sekitar pukul 17.30 kemarin.
Bentrok ini bermula pada pertandingan Kompetisi Sepak Bola Mahasiswa Khatulistiwa (KSBM) se–Kalbar di GOR Pangsuma yang diadakan oleh FKIP Untan. Pertandingan saat itu mempertemukan STKIP versus UPB dengan kedudukan akhir 2-0 untuk STKIP. Merasa tidak terima dengan kekalahan tadi, sekitar 60 massa dari UPB menyerang kampus STKIP menggunakan sepeda motor dengan membawa kayu dan sajam.
Ridwansyah, mahasiswa STKIP saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengakatan beberapa massa sempat melempar kampusnya. Beruntung saat aksi pelemparan tidak mengenai kaca, hanya dinding semen yang tergores.
Saat itu kampus sedang sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang melakukan rapat. “Saya sempat panik,” ujar Ridwansyah.
Selang beberapa jam, mendengar adanya keributan, sontak mahasiswa STKIP yang berada di kos-kosan keluar. ratusan massa keluar dengan peralatan seadanya untuk menghalau massa dari UPB. Melihat massa cukup banyak, massa dari UPB menghindar.
Di tempat terpisah, Pembantu Ketua III STKIP, Siswoyo mengatakan, seharusnya insiden ini tidak perlu terjadi. “Ini masalah olahraga. Masing–masing perwakilan kampus yang bertanding harus menjunjung tinggi sportivitas, baik yang kalah maupun yang menang.
Seharusnya event olah raga seperti pertandingan sepakbola bertujuan selain unjuk kebolehan juga bisa mengikat tali silaturahmi antarsesama mahasiswa.Yang awalnya tidak kenal menjadi kenal, dan bisa saling tukar pikiran,” kata Siswoyo.
Melihat kejadian ini, pihaknya akan mengupayakan pertemuan duduk satu meja bersama Pihak Rektorat UPB dan STKIP serta bersama BEM kampus, untuk mencari solusi terbaik jalan pemecahannya. “Mudah- mudahan insiden ini tidak terulang kembali di hari- hari mendatang,” kata Siswoyo. □