Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Pontianak
Hasil musyawarah 13 anggota mid premature sepakat memilih H Abang Imien Taha sebagai Ketua Umum MABM Kalbar dan Dr H Chairil Effendi sebagai Ketua Harian, Minggu (30/12) dalam Mubes MABM di Rumah Melayu.
Abang dalam Pelantikan Kepengurusan MABM masa bhakti 2007-2012 mengatakan tetap berkomitmen MABM tidak akan masuk dalam ranah politik. “Tidak bisa dipungkiri di dalam kepengurusan MABM sendiri terdapat orang-orang yang aktif berpolitik. Untuk itu tidak diperkenankan membawa nama MABM, kendati anggota bebas berpolitik ke dalam ranah politik.”
Kata Abang, mendapat amanah terpilih kembali menjadi ketua umum bukan suatu pekerjaan baru. “Visi dan misi kita tetap membangun masyarakat melayu yang bermartabat dalam tamadun melayu.”
Ditanya permasalahan terberat dalam MABM sepanjang lima tahun lalu, Abang mengakui seringnya ketidakhadiran anggota di tingkat kota maupun daerah dalam fungsi keorganisasian. Ia mencontohan saat ini pengurus tampak bersemangat, nanti dalam kurun waktu agak lama perlahan-lahan luntur.
“Ini juga salah satu penyakit di berbagai organisasi. Tepeting bagi saya, organisasi tetap jalan.”
Sementara itu Chairil Effendi yang juga Rektor Untan mengatakan posisinya sebagai ketua harian saat ini karena diminta oleh peserta Mubes. “Berbeda dari sistem kepengurusan sebelumnya. Permintaan ini dimaksudkan untuk mendinamisasi roda organisasi agar lebih kencang lagi.”
Kata Chairil yang alumni UGM ini, mengenai kajian- kajian terhadap aset budaya melayu masih belum banyak dilakukan, begitu juga tantangan- tantangan ke depan semakin berat. Untuk mengatasi itu dibikinlah suatu perubahan dalam AD-RT, yaitu adanya ketua harian.”
Chairil mengatakan garis oranisasi sudah jelas sehingga tak akan terjadi dualisme. “Kebijakan- kebijakan umum akan digariskan ketua umum dan pengurus harian yang akan lebih menjabarkannya di dalam tindakan riil di lapangan.”
Menurut Chairil, untuk ke depannya, MABM akan merangkul sebanyak- banyaknya kalangan komunitas melayu untuk terlibat langsung. Itu ditunjukkan oleh dewan penasihat dan dewan pemangku adat.
Chairil mencontohkan, yang sebelumnya para raja kesultanan tidak masuk dalam organisasi MABM, kali ini akan diperjuangkan semuanya, termasuk para bupati- dan wakil bupati dari kalangan melayu, tujuannya agar memilih peran yang besar dalam usaha untuk meningkatkan harkat dan martabat marwah melayu pada khususnya dan Kalbar pada umumnya. □
Minggu, 27 Januari 2008
Abang-Chairil Pimpin MABM
Diposting oleh
lohan tribune
di
06.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar