Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Pontianak
Beberapa warga tampak panik, melihat api membumbung tinggi di lantai dua SPN Pontinak, Rabu (19/12) lalu.
Belasan warga mengalami cidera dan terjebak api, dengan sigap satuan unit mobil patroli beserta kesatuannya memasang police line di tempat kejadian Perkara (TKP). Selepas itu beberapa petugas kemudian memasang tali parasut yang disanggakan di bamper mobil patroli di ujungnya di ikatkan di lantai dua. Satu persatu korban dapat di evakuasi dengan selamat. Setelah memastikan semuanya berhasil di evakuasi, polisi kemudian meninggalkn TKP.
Di tempat terpisah beberapa personil polisi berhasil mengamankan seorang yang di duga pelaku pembakaran, kemudian polisi membawanya ke Mako untuk di mintai keterangan. Jelang beberapa lama, tiba- tiba ratusan demontran mendatangi Mako, mereka menuntut agar pelaku pembakaran segera di bebaskan. Untuk meredam agar demonstran tidak anarkis, satuan Dalmas, pasukan anti huru hara berhasil memukul mundur para demonstran, walaupun sebelumnya sempat terjadi saling dorong antara demonstran dengan polisi.
Peristiwa ini hanyalah simulasi atraksi yang dibawakan pada acara Penutupan dan Pelantikan Serta Pengambilan Sumpah Brigadir Polri Gelombang II 2007 Rabu ( 19/12) kemarin.
Sebanyak 153 siswa dilantik langsung Kapolda Kalbar Brigjen Drs Zainal Abidin Ishak sekaligus sebagai inspektur upacara.
Dalam sambutanya Zainal berpesan ada enam hal brigadir sebelum melaksanakan tugas magang di lapangan, hilangkan sifat arogan pada saat bertugas di lapangan, terutama ketika bertugas dalam rangka melindungi, megayomi dan melayani masyarakat. Kedua, hormati dan menjunjung tingi hak azasi manusia sebagai landasan dalam melaksanakan tugas. Ketiga terapkan seluruh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.
“Timbalah pengalaman dinas dari anggota Polri yang telah lebih dahulu bertugas, ambillah hal- hal yang baik yang kalian temukan dan jangan tiru perbuatan anggota Polri yang tidak sesuai dengan ketentuan kedinasan.”
Keempat, patuhi hukum dan ketentuan yang berlaku. Jauhi berbagai tindakan yang melaksanakan atrean disiplin, kode etik Polri, mau aturan pidana.
Kelima, selalu berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan dan agama masing- masing. Keenam, selalu mendekatkan diri kepada masyarakat dengan menjalin komunikasi secara aktif dan terus menerus.
Zainal menambahkan, melaksanakan tugas kepolisian nantinya, para brigadir melaksanankan tugas penjagaan, patroli dan pengawalan serta pekerjaan lainnya sesuai dengan bidangnya masing- masing.
Perkembangan lingkungan stategi dengan berbagai aspek permasalahan yang mengiringnya menyebabkan timbulnya tantangan tugas Polri yang semakin berat dan komplek.ini terlihat munculnya potensi kerawanan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional berupa faktor korelatif krimonogen, police hazard dan gangguan kamtibnas yang sudah nyata atau ancaman faktual. Di samping itu seiring dengan kemajuan teknologi berdampak munculnya kejahatan berdimensi baru dengan modus operandi yang canggih dan sulit pembuktiannnya, kata Zainal.
Lanjutnya, untuk mengahapi tantangan kedepan, salah satu pokok yang di tetapkan mengedepankan kegiatan pre-emtif dengan pola pemberdayaan masyarakat, pemilihan strategi ini didasarkan pada pertimbangan kondisi lingkungan eksternal maupun internal Polri. ■
Minggu, 27 Januari 2008
SPN Pontianak Disimulasikan Terbakar
Diposting oleh
lohan tribune
di
06.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar