Minggu, 27 Januari 2008

Kekerasan Terhadap Anak Kembali Terjadi

Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Pontianak

Korban kekerasan anak kembali terjadi. Kali ini menimpa Sri Mulinda (8) siswi kelas 3 SD di desa Sungai Nipah Jungkat, Jumat (7/12) pukul 20.00 WIB. Ia ditemukan orang tuanya tewas di atas loteng rumah milik kakaknya di Desa Jungkat setelah dibunuh dan diperkosa Sb (25) abang iparnya sendiri. Korban sebelumnya, sempat dicari keluarganya karena hilang dari siang hari. Berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Musra (43) ayah korban ditemui Borneo Tribune, di RS Bhayangkara Polda, ketika polisi melakukan otopsi menuturkan, putri bungsunya berhasil ditemukan setelah Sb diperiksa polisi mengaku membunuhnya. Kecurigaan terhadap tersangka Sb, muncul dari Suryati (20) kakak korban sekaligus istri tersangka yang sempat melihat adik kandungnya berada di rumah ketika dia bertengkar dengan sang suami. “Ketika orang salat Jumat, Sb menampar dan memukul saya. Bahkan menjambak rambut dan dia menarik saya hingga keluar rumah,” ujar Suryati dengan air mata menemani ayahnya. Sb lanjut Suryati, telah pisah ranjang dengannya selama delapan bulan sejak menikah. Dia tidak tahan dengan sikap Sb, yang selalu ringan tangan dan main kasar. Usai berkelahi dengan Sb, menurut Suryati dia langsung pergi ke rumah orang ayahnya. Hingga magrib mereka mencari korban, dan menyisir hutan dibelakang rumah tapi tidak berhasil ketemu. “Setelah puas mencari baru saya ingat, dia ada di rumah saya. Kemudian saya meminta ayah melapor ke pak RT dan Polisi,” ujarnya lagi. Setelah di Polsek Siantan, barulah Sb mengakui kalau dia telah membunuh korban dan menyimpan mayatnya diatas loteng. “Yang paling membuat kami sedih, ternyata menurut Sb, dia juga memperkosa Sri sebelum meninggal,” kenang ayah korban sembari menangis menahan sedih.
Sg yang merupakan menantunya sendiri menurut Musra, tega melakukan perbuatan tersebut karena marah dengan istrinya yang tak lain kakak korban. “Saya tidak tahu mereka berkelahi, hari-hari saya bekerja di ladang,” timpalnya. Mayat korban yang usai diotopsi langsung diselimuti kain oleh dokter Rs Bhayangkara. Isak tangis tak terbendung dari keluarga korban, yang mengangkat jenazahnya ke ambulan untuk dibawa pulang ke rumah duka. Sementara Sb sendiri kini masih menjalani pemeriksaan intensif petugas Mapolsek Jungkat. Kapolsek Siantan AKP Antonius Tri wibowo membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap tersangka. Sebelum itu, Kepolisian Sektor Siantan terlebih dahulu menerima laporan KDRT yang dilakukan oleh tersangka kepada istrinya. Namun status tersangka meningkat menjadi tersangka pembunuhan dan pemerkosaan terhadap adik iparnya itu berdasarkan bukti-bukti dan pengakuan yang dibuatnya dihadapan pihak kepolisian. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Jumat malam yang lalu pelaku sementara waktu dibawa ke Mapolres Pontianak,”jelas Kapolsek lagi. ■

Tidak ada komentar: